Banyak dari kita pasti pernah melakukan olahraga rakyat yang satu ini,
yup Bulu Tangkis atau badminton. Olahraga yang asik dimainkan secara
tunggal, beregu maupun campuran ini memang bukan olahraga asli kreasi
anak bangsa, melainkan produk import yang datangnya dari Eropa.
Adalah Inggris sebagai biang keladi dari terciptanya olahraga
ini. Permainan ini dikenalkan dan dikembangkan awalnya oleh keluarga
Sonnerset dari Bristol, Inggris hingga akhirnya dapat berkembang luas
pada abad XIX di Eropa. Berkat jasa mereka pulalah pihak kerajaan
Inggris tak segan memberikan gelar Duke of Beaufort kepada Keluarga
Sonnerset.
Badminton House, salah satu tempat bersejarah olahraga bulu
tangkis, kini masih menyimpan koleksi peralatan battledore dan
shuttlecocknya. Shuttlecock saat itu beratnya dua kali lipat dibanding
dengan yang ada sekarang. Panjang raket battledorenya sendiri kurang
lebih setengah meter dengan kepala bulat tanpa senar. Kayu penepak
ditutup kertas kulit sehingga menimbulkan bunyi, seperti orang memukul
tambur.
Antara tahun 1840 sampai 1850, anak-anak Duke of
Beaufort VII, tujuh laki-laki dan empat perempuan, bermain bulu tangkis
dengan cara merentangkan tali antara pintu dan perapian. Mereka bermain
menyeberangkan shuttlecock melewati tali tersebut dan hal inilah awal
mula dari penggunaan net.
Pada abad XII permainan ini pun telah digelar di lapangan
olahraga kerajaan Inggris dan di tahun 1860 itu ada seorang penjual
mainan dari London-mungkin juga penyedia peralatan battledore - bernama
Isaac Spratt, menulis Badminton Battledore-a new game. Tulisan di situ
menggambarkan terjadi evolusi permainan itu di Badminton House. Tak
hanya di Inggris saja, bukti lain menyebutkan anggota kerajaan Polandia
juga telah memainkan olahraga ini pada akhir abad XVII.
Di tahun 1870 bulu tangkis hanya diperuntukkan untuk kalangan
aristokrat saja dan dimainkan di ruang tamu mereka yang sangat luas.
Tapi dalam perkembangannya, olahraga ini semakin meriah dengan
dengan hadirnya sebuah klub bulu tangkis pertama yang bernama Folkstone
yang berdiri di daerah Kent, Inggris. Buku pertama yang menceritakan
tentang permainan ini adalah “Badminton” disusun oleh S.M Massey yang
terbit pada tahun 1911. Massey adalah salah seorang pemain terkenal di
Inggris dan menjadi sosok yang cukup berperan dalam administrasi
badminton pada masa itu.
Beberapa tahun kemudian untuk lebih mendisipilinkan jalannya
permainan, pada tahun 1877 dikeluarkanlah peraturan pertama tentang bulu
tangkis, kemudian diperbarui lagi di tahun 1890. Tapi peraturan
permainan bulu tangkis yang sekarang berlaku di IBF hanya mengalami
perubahan sedikit sekali dari peraturan yang dikeluarkan pada tahun
1890.
Tahun 1901, mulailah bentuk dan ukuran lapangan yang sekarang
sudah mulai dipakai. Sebelumnya, bentuk dan ukuran lapangan bulu tangkis
banyak mengalami variasi, meskipun kebanyakan menggunakan bentuk jam.
Kejuaran pertama bulu tangkis All England pun digelar di tahun 1897 yang
hanya berlangsung selama satu hari tanggal 4 April di London-Scottish
Drill Hall di Buckingham Gate, London. Walau cuma sehari, sukses
penyelenggaraan Kejuaraan All England telah merangsang munculnya
kejuaraan lainnya, seperti Kejuaraan Irlandia pada tahun 1900.
Dilanjutkan dengan pertandingan internasional pertama kali antara
Inggris melawan Irlandia pada tahun 1903, disusul Kejuaraan Aberdeen,
Skotlandia pada tahun 1907.
Pada tahun itu juga terbit The Badminton Gazette yang menjadi
jurnal resmi persatuan bulu tangkis Inggris.
Menyeberang Lautan Atlantik bulu tangkis hinggap di British Columbia
tahun 1914 dan tahun 1920-an menyebar ke berbagai kota Kanada. Tahun
1921 Kanada mengadakan kejuaraan pertamanya. Badminton juga menyebar ke
Amerika Serikat, dengan New York sebagai kota persinggahan pertama.
Hollywood juga disinggahi, dan sempat dibuat film Good Badminton untuk
mengembangkannya.
Namun baru 1905 Badminton menarik banyak perhatian masyarakat.
Tahun itu terselenggara Seri Dunia yang mempertemukan Jack Purcell dari
Kanada dan Jess Willard dari AS. Sekitar 3000 penonton memadati gedung
di Seattle ini, dengan Purcell menang 15-7, 15-6, 15-9 dalam
pertandingan the best of five match.
Selain kejuaraan, bulu tangkis juga dikenalkan dalam bentuk turnamen
yang sangat berperan dalam memperkenalkan olahraga ini ke negara lain.
Para pemain datang ke Inggris untuk belajar olahraga bulu tangkis, dan
melakukan eksibisi antar tim dari berbagai negara di Eropa.
Tahun 1925 tim Inggris mengadakan lawatan ke Kanada. Banyak
segi positif dari lawatan ini, sehingga di kedua negara tersebut muncul
persatuan bulu tangkis pada tahun 1931 di Kanada, dan tahun 1936 di
Amerika Serikat.
Perkembangan badminton yang cepat menjadi olahraga dunia itu menuntut
dibentuknya sebuah badan internasional. Maka pada tahun 1934 didirikan
IBF yang bertujuan untuk membantu mengembangkan bulu tangkis di tingkat
internasional dengan Inggris Raya (Inggris, Irlandia, Wales, dan
Skotlandia), Denmark, Kanada, Selandia Baru, dan Prancis sebagai negara
pendiri. Hal ini disambut baik oleh Sir George Thomas, dengan
memberikan sumbangan Thomas Cup untuk kejuaraan beregu putra pertama
pada tahun 1948.
Tahun 1956 Mrs. H.S Uber pemain ganda putri terbaik Amerika
Serikat menjadi pemrakarsa untuk kejuaraan beregu putri tingkat dunia.
Turnamen bulu tangkis terbuka pertama diadakan di Amerika Serikat pada
tahun 1954, yang mengijinkan pemain dari luar negeri untuk bergabung.
Hal ini dimaksudkan agar pemain Amerika dapat meningkatkan kualitas
permainan mereka.
Selain di Eropa dan Amerika olahraga bulu tangkis juga berkembang di
daerah jajahan Inggris, seperti Malaysia, dan Singapura.
Nah, lewat dua negara inilah bulu tangkis sampai juga bulu
tangkis ke Indonesia melalui Medan dan Palembang . Namun ada pula yang
berpendapat permainan bulu tangkis ini dibawa langsung ke Jakarta pada
tahun 1930. Hal itu didukung menurut catatan yang yang menyatakan di
tahun 1933 sudah ada perkumpulan bulu tangkis di Jakarta, yaitu BBB
(Batavia Badminton Bond), BBL (Batavia Badminton League), dan BBU
(Batavia Badminton Unie). Adapun Persatuan Bulu tangkis Seluruh
Indonesia (PBSI) sendiri didirikan pada tahun 1951. Tujuan pendirian
PBSI adalah untuk menangani dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan bulu
tangkis di Indonesia. (berbagai sumber)